Senin, 14 Desember 2009

TRANSFORMATOR

TRANSFORMATOR

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu ataulenih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam system tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Berdasarkan frekuensinya transformator dikelompokan sebagai berikut:
1. frekuensi daya, 50 – 60 c/s
2. frekuensi pendengaran, 50 c/s – 20 kc/s
3. frekuensi radio, diatas 30 kc/s
Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokan menjadi:
1. transformator daya
2. transformator distribusi
3. transformator pengukuran yang terdiri dari transformator arus dan transformator tegangan.
Kerja transformator yang berdasarkan induksi-elektromagnet menghendaki adanya gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan mgnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama.

KEADAAN TRANSFORMATOR TANPA BEBAN
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1 yang sunusoid akan mengalirlah arus primer I0 yang juga sinusoid dan dengan menganggap belitan N1 reakif murni, I0 akan tertinggal 900 dari V1. Arus primer I0 menimbulkan fluks yang sefasa dan juga berbentuk sunsoid.

ARUS PENGUAT
Arus primer yang mengalir pada saat kumparan sekunder tidak dibebani disebut arus penguat. Dalam kenyataannya arus primer bukanlah merupakan arus induktif murni, hingga ia terdiri dari dua komponen:
1. Komponen arus pemagnetan yang menghasilkan fluks. Karena sifat besi yang nonlinier maka arus pemagnetan dan juga fluks dalam kenyataanya tidak berbentuk sinusoid.
2. Komponen arus rugi tembaga IC, menyatakan daya yang hilang akibat adanya rugi hysteresis dan “arus eddy”. Arus rugi tembaga sefasa dengan V1, dengan demikian hasil perkaliannya ( IC x V1 ) merupakan daya yang hilang.

KEADAAN BERBEBAN
Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, I2 mengalir pada kumparan sekunder, dimana I2 = V2 / ZL dengan 2 = faktor kerja beban.

RANGKAIAN EKIVALEN
Dalam model rangkaian ekivalen yang dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor yang diunjukan sebagai reaktansi X1 dan X2. Sedang rugi tahanan ditunjukan dengan R1 dan R2.


Zuhal, DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK dan ELEKTRONIKA DAYA, GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA,JAKARTA,1993.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar